Minggu, 08 April 2012

Teknik Panahan Bagi Pemanah Pemula



Pemanah pemula dalam latihan panahan harus mengetahui dan mencoba cara memasang tali yang benar pada busur.  Cara memasang tali yang benar penting sekali, yaitu agar bususr tidak patah dan nocking point berada pada posisi yang benar. 


Ada dua cara memasang tali pada busur:
  1. Metode dorong tarik (push pull)
Metode ini dipakai pada busur yang lurus dan melengkung.  Tali dipasang secara tepat di dalam notch dari sisi busur sebelah bawah yang dibiarkan tenang.  Tangan yang satu menarik bagian tengah bususr keluar, sedangkan tangan yang lain mendorong untuk memaksa sisi busur kearah bawah.  Ketika lengkungan diperoleh, jari harus menyumbat ujung tali dalam penakik busur atas (notch).  Tali yang sudah dipasang harus diperiksa yaitu dalam keadaan lurus dengan bususr.
Pemanah harus hati-hati dalam menggunakan metode ini, karena jika saat mendorong tidak hati-hati tangan bisa tergelincir, akibatnya bususr bisa terbang ke depan dan dapat memukul wajah.
  1. Metode Tindak Langkah
Menempatkan sayap bawah di depan salah satu kaki dan tali bususr berada diantara kaki yang lain.  Pemanah manarik sayap bagian atas maju di atas paha dan masukkan tali sampai takik pada ujung sayap.  Kelemahan metode ini pemanah cenderung sering menarik sayap bagian atas kea rah badan menjadi suatu garis lurus dengan tali bususr dan busur melengkung secara alami.
           
            Teknik memanah bagi pemula pada dasarnya ada sembilan langkah, yaitu:
  1. Cara berdiri (stance)
Stance adalah posisi kaki pada waktu berdiri di lantai atau tanah secara seimbang dan tubuh tetap tegak di lantai atau tanah secara seimbang dan tubuh tetap tegak.  Cara berdiri ada 4 macam tapi hanya akan dibahas 2 macam yang biasa digunakan saja, yaitu:
    1. Sejajar (square stance)
1)      Posisi kaki pemanah terbuka selebar bahu dan sejajar dengan garis tembak.
2)      Pemahan pemula disarankan untuk mempergunakan cara ini 1 sampai 2 tahun, selanjutnya baru beralih ke terbuka (open stance)
3)      Cara berdiri sejajar mudah dilakukan untuk membuat garis lurus dengan sasaran, namun dalam hal ini perlu diingat, yaitu pada waktu menarik dan holding cenderung badan bergerak.
    1. Terbuka (open stance)
1)      Posisi kaki pemanah membuat sudut 450 dengan garis tembak.
2)      Pada saat menarik, posisi badan lebih stabil.
3)      Posisi leher atau kepala akan lebih rileks dan pandangan pemanah lebih mudah untuk focus kedepan.
4)      Cara berdiri seperti ini dianjurkan untuk pemanah lanjutan, katena pada tarikan penuh akan banyak space room pada bahu.

2.                  Memasang ekor panah (nocking)
Nocking adalah memasukkan ekor panah ke nocking point pada tali dan menempatkan gandar (shaft) pada sasaran panah (arrow rest).  Pemasangan anak panah yang benar yaitu bulu indeks menjauhi sisi jendela bususr, sedangkan pemasangan yang salah akibatnya anak panah tidak bisa terbang kearah target dengan baik atau kemungkinan besar jatuh sebelum sampai target.
3.      Posisi Setengah Tarikan (set up)
Posisi badan rileks dengan setengah tarikan.  Pada saat posisi ini, pemanah sangat penting untuk merasakan agar posisi badan tetap tegak (center).  Pemanah dalam menarik tali menggunakan tiga jari, yaitu: telunjuk diatas ekor anak panah, jari tengah dan jari manis berada dibawah ekor anak panah.  Jarak antara jari telunjuk dan jari tengah kurang lebih satu sentimeter.  Pada waktu set up buat garis lurus antara bow arm dengan draw arm.
4.      Menarik Tali (drawing)
Teknik dengan gerakan menarik tali sampai menyentuh bagian dagu, bibir, dan hidung.  Pemanah dalam menarik tali dengan irama yang sama, agar posisi badan selalu seimbang.  Kemudian pada waktu menarik jangan dibantu dengan badan, tetapi gunakan otot-otot belakang bahu untuk menarik.  Posisi yang benar adalah tali yang mendekati dagu atau kepala, sebaiknya jangan kepala pemanah yang mendekati tali.
5.      Penjangkaran (anchoring)
Teknik dengan gerakan menjangkarkan tangan penarik pada bagian dagu.  Pada waktu anchoring, pernafasan harus dikontrol dengan baik dan konsentrasi tetap.  Setelah anchoring, tekanan ke depan dari tarikan ke belakang terus kontinyu jangan sampai kendur.  Posisi anchoring ada 2, yaitu penjangkaran tinggi dan penjangkaran rendah.  Penjangkaran tinggi, yaitu dengan ujung jari telunjuk di sudut mulut sehingga ujung jari/ ujung tangan beryumpu sepanjang bagian bawah tulang pipi.  Penempatan jari depan di sudut mulutmembantu mengatur anak panah di bawah pandangan mata.  Penjangkaran rendah, jari depan bertumpu langsung di bawah tulang rahang sehingga tali berada di garis tengah wajah.  Tali menyentuh hidung dan di tengah-tengah dagu.
6.      Menahan sikap memanah (holding)
Pemanah menahan sikap memanah beberapa saat sebelum anak panah dilepaskan.  Pada posisi holding, untuk tekanan ke depan dan tarikan ke belakang tetap kontinyu.  Pemanah dalam posisi holding, jangan dibantu badan untuk menahan beban tarikan busur, tetapi yang dilakukan adalah otot-otot lengan penahan bususr dan lengan penarik tali harus berkontraksi, agar sikap memanah tidak berubah/ tetap merupakan satu garis lurus.
7.      Membidik (aiming)
Suatu gerakan mengarahkan visisr pada titik sasaran dan pemanah dalam memegang grip serileks mungkin.  Bagi seorang pemanah pemula teknik membidik sering berubah-ubah, hal ini disebabkan karena waktu membidik kadang terlalu cepat dan kadang terlalu lama, sehingga perlu banyak latihan agar ajeg.
8.      Melepaskan anak panah (release)
Suatu gerakan melepaskan tali bususr dengan cara tangan penarik tali bergerak ke belakang menelusuri dagu dan leher pemanah.  Pada waktu release tekanan pada lengan kiri dan kanan jangan sampai berubah pada salah satu bagian.  Selain itu, jari penarik juga harus rileks, agar mendapatkan release yang halus.  Pemanah yang release nya halus maka setiap arak panah dan kecepatannya sama, sehingga terbangnya anak panah menjadi mulus.
9.      Gerak Lanjut (follow through)
Pemanah selama beberapa detik melakukan gerak lanjut dengan tetap memberikan tekanan yang sama seperti release.  Pandangan mata pemanah juga harus tetap berkonsentrasi ke sasaran tidak beralih ke terbangnya anak panah.  Bususr diusahakan tetap diam sebelum anak panah memancap di target.  Tujuan dari gerak lanjut adalah untuk memudahkan pengontrolan gerak memanah yang dilakukan.


S



Sumber : http://rahmawati-penjasorkes.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar